Monday, December 7, 2009

Konsultasi Sex

Halaman ini kartunmania sarikan dari Harian Jawa Pos pada rubrik KONSULTASI. Selain karena hal ini bermanfaat, juga sering terselip kartun-kartun yang sangat menggelitik.

Jawa Pos edisi 8 April 2010 - Sering Ngeseks Encerkan Sperma?

Oleh : Hudi Winarso, Androlog

Pertanyaan :

Benarkah bila terlalu sering berhubungan seksual dengan istri, sperma encer? Saya berusia 30 tahun dan baru dua bulan menikah. Saya dan istri ingin segera punya anak. Tolong jelaskan frekuensi berhubungan intim yang memungkinkan sperma dalam kondisi optimal.


RISMAWAN, Surabaya


Read more...

Kondom Sobek - edisi 28 Januari 2010




Diasuh Oleh : Hudi Winarso - Androlog



Pertanyaan :
"dokter, saya berusia 25 tahun, elum menikah. Saya pernah berbuat "nakal". Saat itu saya menggunkan kondom. Ketika saya pakai, kondom itu sobek. Karena sudah gairah tinggi, kami tetap ML. Apa ada alat pengaman lain? Apakah kondom memang punya ukuran, seperti baju? Sepertinya kalau kondom ukuran biasa, rasanya tidak muat.


Lukman, Surabaya"


Jawab:
Kondom sobek saat dipakai dalam hubungan seks bisa saja terjadi. Beberapa diantara penyebabnya, cara pemakaian / penyarungan kurang benar, kualitas kondom bermasalah, dan ukuran kondom tidak sesuai dengan penis. Bisa juga penyebab lain, seperti kondisi tertentu organ intim wanita.
Ada cara penyarungan yang benar agar kondom tidak mudah sobek, Yaitu, mengupayakan agar kantong kecil di ujung kondom seminimnya terisi udara saat sudah disarungkan ke penis. Caranya, tekan ujung kondom ke kepala penis.
Kondom dikatakan berkualitas baik bila dibuka dari bungkusnya tidak kering. Bungkus kondom yang bocor akan menurunkan kualitas kondom. Efeknya, kondom akan mudak sobek. Kondisi organ intim wanita pun ikut berperan. Misalnya, lubrikasi kurang karena belum siap berhubungan intim. Apalagi kalo organnya ada antingnya ya dok? :D
Tetap berhubungan seks dalam keadaan kondom sudah sobek akan memungkinkan timbulnya masalah walaupun ejakulasi dilakukan di luar liang vagina (coitus interuptus).
Pada proses ejakulasi terdapat dua fase. Pertama, keluar cairan yang mengandung banyak sel benih (spermatozoa). Sedang pada fase kedua, keluar bentukan seperti gel. Bahan ini sangat minim sel benih, tetapi kaya bahan makanan spermatozoa. Tentu cairan pertama yang tumpah dalam liang vagina berisiko kehamilan. Selain itu, ada risiko terkena infeksi menular seksual (IMS). Apalagi IMS pada kebanyakan wanita tanpa keluhan. (ada)



Mual gara-gara Pil KB - Edisi 08 Desember 2009


Diasuh oleh dr Didi D. Dewanto SpOG


Tanya :


Saya ibu berusia 27 tahun, anak saya satu, kini berusia dua tahun. Selama ini saya ber-KB menggunakan pil. Namun, saya mual, bahkan sampai muntah. Beragam merek pil KB telah saya coba, tp tetap mual.


Saya merasa tidak produktif ketika mengkonsumsi pil KB. Kepala saya berkunang-kunang. Selain itu, perut saya mual.


Yang ingin saya tanyakan, sebaiknya saya menggunakan pilihan KB apa? Sebab, saya juga endometriosis. Mohon petunjuk Dokter.


Maureen, Surabaya



Jawab :

Dilihat dari riwayatnya, mungkin ibu tidak cocok minum pil KB. Sebab, pengaruh hormon-hormon pil KB, terutama hormon estrogen, membuat mual. Pil KB sebenarnya bisa sebagai pengobatan endometriosis. Tetapi, bila keluhan ibu seperti itu, ibu bisa minum obat-obatan atau injeksi atau suntik untuk menekan endometriosisnya. Obat-obatan yang dipakai golongan GnRH agonist. Obat jenis ini bisa sebagai KB juga karena ibu tidak mungkin hamil.


Alternatif lainnya, ibu memakai spiral atau IUD yang tidak akan membuat mual. Sebab IUD tidak mengandung hormon. Dalam ber-KB, ada faktor istri dan suami. Bila suami ibu memakai kondom, saya rasa lebih baik. Sebab, tidak akan ada efek apa pun pada ibu. Semoga dengan penjelasan ini Ibu dapat memilih KB yang terbaik buat Ibu dan Keluarga.(nda)


Catatan kartunmania :

Endometriosis lebih dikenal di masyarakat sbg kista. Selengkapnya tentang ini anda bisa berkunjung di : Mediacastore


Arsip Jawa Pos edisi 12 Juni 2009

Bingung memilih kondom yang baik


EmoticonEmoticon