Mengemukakan pendapat adalah salah satu hak kita yang dijamin oleh Undang-undang. Tentu saja tata caranya pun harus sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat. Demontrasi adalah salah satu wujud dari kebebasan untuk berpendapat itu.
Jujur bro, ketika era tangan besi beralih ke alam demokrasi, kartunmania masih mempunyai apresiasi yang tinggi terhadap mahasiswa yang berdemontrasi. Namun, perlahan apresiasi itu mulai luntur. Semakin banyak pihak yang menunggangi mereka dan semakin tidak terkendalinya sikap dan ucapan. menjadi faktor penyebabnya. Kebiasaan tawuran antar mahasiswa - bahkan antar fakultas dalam satu almamater - bahkan sampai ada korban jiwa - turut melunturkan apresiasiku... :(
Balik maning... Debat terbuka, mungkin menjadi salah satu opsi untuk mengganti aksi demontrasi. Syaratnya, kedua belah pihak harus menjadikan debat sebagai sarana kontrol dan selanjutnya mau melakukan evaluasi. Namun jika salah satu pihak berkepala besi, solusi bagaikan "jauh panggang dari api". Menurut Bangkot, debat dalam sekala kecil di lingkungan keluarga pun sebenarnya perlu mendapatkan perhatian untuk selanjutnya dilakukan perbaikan yang dirasa perlu. Jangan sampai anarkis, hingga piring gelas jadi menderita ... :mrgreen:
Kartun harian Warta Kota edisi 16 September 2012
Bangkot - Karya : Hendratno
Antara debat Cagub . dan debat keluarga. :)
Karya : Agusur - Tembok derita.. :(
Karya : Zaenal Abidin - Akrobat cilik..... :ngakaks
Karya : Ikhsan Dwiono- - Gang Motor simulator. :mrgreen:
Karya : Ipong - Meski di penjara, perjuangan yang keras, menghasilkan gol yang tepat... :mrgreen:
Kartunmania Today's |
~ Badrun ~ |
EmoticonEmoticon