Monday, April 26, 2010

Pedas lawan Keras

Kasus Priok, Priok Berdarah, Priok Membara, Tragedi Priok dan judul-judul bombastis lainnya menghiasi halaman media cetak dan elektronika. Kartunmania hanya selintas saja menyaksikan tayangan dari media TV (terutama) yang menayangkan kejadian tersebut dengan sangat berlebihan. Berlebihan? Ya!! Berulang-ulang adegan kekerasan yang sangat tidak pantas ditayangkan itu diputar. Adegan korban yang sudah tidak berdaya terkapar dijalanan dan masih dihujani dengan batu dan pukulan tersebut sangat memilukan. Yaah, meskipun ditutup dengan sedikit di acak, namun esensi kekerasan tersebut sangat tidak baik untuk dipertontonkan ke masyarakat.
Apa sih motivasi Media TV menayangkan adegan tersebut?
Untuk menyampaikan fakta yang sebenarnya?
So, what?? Kenapa mesti berulang-ulang? Ah, uang ternyata sering menyilaukan mata hati seseorang. Hanya demi Rating tinggi mereka rela mengorbankan sisi pendidikan bagi generasi muda kita.......
Okeeh, kartunmania tidak bisa membahas lebih detail tentang kasus Priok. Jujur saja, kartunmania gak tahu siapa yang sebenarnya bersalah dalam kasus ini, Satpol PP - pemprov DKI Jaya atau keluarga ahli waris Mbah Priok, atau warga masyarakat yang ikut memicu terjadinya tragedi tsb.
Jujur saja di satu sisi sedih, kenapa hal ini terjadi..




  • sedih.... kenapa sesama umat islam saling bunuh untuk sesuatu yang samar-samar... :sad:

  • marah... sialan tuh si provokator.... :mad:

  • salut... bagi siluman yang bisa mengubah isu kasus tanah menjadi isu jihat.... :mrgreen:

  • prihatin.... masih banyak saudara-saudaraku yang sangat mudah tersulut... :(

  • sangat prihatin.... masih banyak saudara2ku yang bodoh... :(

  • waspada... jangan sampai anak, keponakan, adik, kakak, dan sodara2ku ikut-ikutan sesuatu yg gak jelas..

  • menangis... :cry: semoga arwah korban diterima disisiNya dan diampuni segala dosa kesalahannya. Semoga keluarga yg ditunggalkan mendapatkan kekuatan, semoga kasus ini segera mendapatkan jalan keluar terbaik, semoga anak-anak kita tidak terjerumus ke dalam kesalahan serupa untuk yang kedua kalinya... amin 3X.


Lanjut ke kartun aje ya bro, satu pelajaran lagi dari bang Lotif, kerasnya batu terkadang kalah dengan pedasnya lidah... maka tak tak heran jika ilustrasi tersebut terjadi... :D
Sedangkan Pakho masih menyoroti fenomena Gayus yang digambarkan mirip gembong Mafia War, perampok berclurit aja tidak berani menjamah hartanya Gayus.... :lol:


Kartun dan Karikatur Koran Tempo, 18 April 2010

LOTIF - Karya : Beng Rahadian



Karya : Pakho




EmoticonEmoticon