Tuesday, May 18, 2010

Singa yang sombong

Di dunia per-hewanan, kartunmania melihat ada dua cartoon strip, Konpopilan dan Si Menel. (hah... kalimatnya bener gak ya..?)
Perbedaannya terletak pada pemeran utaman, Konpopilan kuat karena ada tokoh gembalanya, namun Si Menel lebih menekankan hubungan binatang dg binatang. Satu lagi perbedaannya, Konpopilan lebih ke bahasa tubuh (baca: bahasa gambar) tp si Menel mengkombinasikan dengan bahasa verbal.
Kartun Menel berikut ini bukti bahwa kekuatan verbalpun mampu membuat kita terpingkal.... selamat menikmati bro... :D


Kartun Pikiran Rakyat, 02 Mei 2010

SI MENEL dKK - Singa yang sombong - Karya : Wahyu



Jadi inget sama 3 Drukula yang merupakan cerita lucu sejenis bro :

Tiga orang drakula dari Inggris, Amerika dan Indonesia sedang bertemu untuk adu kesaktian. Sambil ngobrol di sebuah bukit mereka mulai sombong sombongan.
Drakula Inggris bilang "Aku pergi sebentar, tunggu ya"
Sepuluh menit kemudian drakula itu datang dengan mulut belepotan penuh darah. Sambil tertawa-tawa dia bertanya ke teman2nya:
"Apakah kalian lihat desa disebelah kiri bukit itu?"
"yaa...yaaa...Kami lihat"Jawab teman2nya.
Dengan bangga Drakula Inggris bilang
"Dalam waktu sepuluh menit, separuh penduduk desa itu udah tak hisap darahya".
Drakula Amerika nggak mau kalah, dia segera terbang dan 5 menit kemudian sudah kembali dengan mulut belepotan darah. Dia bertanya pada rekan2nya;
"Apakah kalian lihat Desa sebelah kanan bukit ini?"
"Yaaa...yaaa ...kami lihat,"
Jawab rekan-rekannya. "Dalam waktu 5 menit, separuh penduduknya udah tak hisap darahnya.
Drakula Indonesia tak mau kalah dan dengan segera dia terbang. Satu menit kemudian dia sudah kembali dengan mulut belepotan darah. Teman-temannya sangat kagum pada Drakula Indonesia itu. Drakula Indonesia itu kemudian bertanya pada teman2nya:
"Apakah kalian lihat tiang bendera di depan itu?"
"Yaa...kami lihat" Jawab teman-temannya.
"Sayang aku nggak lihat. Aku baru saja menabraknya ... " kata di Drakula Indonesia


Sumber : disini

TAK & DUT - Karya : Aan Iskandar



PERI dan ACIL - Karya : Nada dan Ali




EmoticonEmoticon